Kamis, 02 Mei 2013

Love is Build Every Time,,

Curhat sama Teman masalah percintaan pasti ga ada abisnya, lantas bagaimana jika bercerita soal cinta dengan teman kita yang sudah menikah? apakah pendapat mereka tentang cinta itu setelah jenjang yang di inginkan seluruh pasangan di muka bumi ini telah di dapatkannya? di bawah ini rangkuman cerita dari salah seorang teman saya yang sudah menikah dan pandangan mereka tentang cinta saat pacaran dan cinta saat menikah . simak yu :) . Pertanyaan pertama yang terlintas dari saya adalah Mengapa orang menikah? Jelas karena mereka jatuh cinta . Lantas mengapa rumah tangganya kemudian bahagia? Apakah karna jatuh cinta? Hmmm bukan. Tetapi karna mereka terus bangun cinta. Jatuh cinta itu gampang banget, 10 menit juga bisa. Tetapi bangun cintanya itu yang susah banget, perlu waktu seumur hidup. Mengapa jatuh cinta gampang? Karena saat itu kita buta, bisu dan tuli terhadap keburukan pasangan kita. Tetapi saat memasuki pernikahan, tak ada yg bs ditutupi lagi. Dengan interaksi 24 jam per hari dan 7 hari dalam seminggu, semua belang tersingkap.. *jengjengjeng* Di sinilah terbongkar letak perbedaan jatuh cinta dan bangun cinta. Jatuh cinta dalam keadaan menyukai. Namun bangun cinta diperlukan dalam keadaan jengkel. Dalam keadaan jengkel inilah, cinta bukan lagi berwujud pelukan, melainkan berbentuk itikad baik memahami konflik dan bersama" mencari solusi yang dapat diterima semua pihak. Cinta yang dewasa tidak menyimpan unek", walau ada beberapa hal peka untuk bisa diungkapkan seperti masalah keuangan, orang tua dan keluarga ataupun masalah sex.. Namun sepeka apapun masalah itu perlu dibicarakan agar kejengkelan tak berlarut. Syarat untuk keberhasilan pembicaraan adalah kita bisa saling memperhitungkan perasaan. Jika suami istri saling memperhatikan perasaan sendiri, mereka akan saling melukai. Jika ini dibiarkan berlarut, mereka bisa saling memusuhi dan rumah tangganya pun sudah berubah bukan surga lagi tetapi neraka. Apakah kondisi ini bisa diperbaiki? Tentu saja bisa, saat masing" mengingat komitmen awal mereka dulu apakah dulu ingin mencari teman hidup atau musuh hidup. Kalau memang mencari teman hidup kenapa sekarang malah bermusuhan?? Mencari teman hidup memang dimulai dengan jatuh cinta. Tetapi sesudahnya, porsi terbesar adalah membangun cinta. Berarti mendewasakan cinta sehingga kedua pihak bisa saling mengoreksi, berunding, menghargai, tenggang rasa, menopang, setia, mendengarkan, memahami, mengalah dan bertanggung jawab. Mau punya teman hidup? Jatuh cintalah. Tetapi sesudah itu bangunlah cinta :)

Tidak ada komentar: